Identifikasi Karakter Morfologi Berbagai
Spesies Mollusca dan Echinodermata
Kiki Rofiqoh
Tadris Biologi, FTIK, IAIN Jember
NIM:
T20158038
ABSTRAK
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri morfologi spesies Mollusca
dan Echinodermata Praktikum dilakukan di laboratorium terpadu
IAIN Jember dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 16 April 2018 untuk
pengambilan sampling yang bertempat di daerah pekarangan rumah, pantai tanjung
papuma dan di pasar. Berdasarkan
pengamatan beberapa sepesies Mollusca dan Echinodermatadi temukan enam
spesies. yaitu Archatina fulica, Anodonta anatina, Lolligo
sp untuk
kelas Mollusca dan Colobacentrotus atratus, Deadema
setosum, Ophiocoma sp untuk
echinodermata. Dengan karakteristik
morfologi yang sesuai dengan filumnya.
Kata kunci: Mollusca/Echinodermata/Archatina
fulica/Anodonta
anatina/ Lolligo
sp /
Colobacentrotus atratus/Deadema setosum/Ophiocoma sp
PENDAHULUAN
Moluska adalah salah satu kelompok avertebrata terbesar kedua setelah filum
Arthropoda, dimana sekitar 80.000 spesies yang termasuk dalam kelompok ini
tersebar luas di berbagai habitat, yaitu daratan, perairan tawar maupun
perairan laut. Mereka dapat hidup di berbagai habitat oleh karena kamampuan
adaptasinya yang sangat tinggi. Kemapuan adaptasi ini ditunjukkan oleh beragam
jenis moluska yang hidup di daerah intertidal yang harus dapat
menetolerir level suhu dan salinitas yang naik turun secara ekstrim. Di wilayah Indo-Pasifik, khususnya di perairan
Indonesia dikenal sebagai daerah yang termasuk kaya akan berbagai jenis
moluska, bahkan dianggap sebagai pusat penyebaran spesies moluska bagi perairan-perairan
sekitarnya. Di Indonesia terdapat sekitar 3400 moluska di mana 75% hidup di laut
diperkirakan baru 20% yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan, perhiasan atau bahan baku yang digunakan untuk produk lainnya (Rumbiak, 2015).
dimanfaatkan sebagai sumber makanan, perhiasan atau bahan baku yang digunakan untuk produk lainnya (Rumbiak, 2015).
Gastropoda
adalah hewan berukuran relatif besar yang menarik dengan nama perdagangan yang
terkenal adalah snail dan secara lokal lebih dikenal dengan sipu-siputan. Cangkang
asimetri dan biasanya menggulung seperti ulir memutar ke kanan dan ada yang
memutar ke kiri. Hewan ini menggendong cangkang, kakinya besar dan lebar untuk
merayap di batu atau mengeduk pasir atau lumpur. Bivalva merupakan salah satu kelas dari filum
Moluska. Kelas ini termasuk kerang, tiram, remis, dan sebangsanya dengan nama
perdagangannya clamb, secara lokal lebih dikenal dengan kerangkerangan.
Biasanya berbentuk simetris bilateral, mempunyai cangkang setangkup dan sebuah
mantel yang berupa dua daun telinga atau cuping. Tiram, kerang, dan sebangsanya
mempunyai dua cangkang di kedua sisi tubuh. Bentuk cangkangnya digunakan untuk
identifikasi. Sebagian besar bivalva hidup di laut, hanya sedikit yang hidup di
darat. Sebagian besar mempunyai kelamin terpisah dan menyebar telur dan sperma
ke air untuk pembuahan (Febriyanti, ).
Cumi-cumi
merupakan kelompok hewan cephalopoda (memiliki kaki di kepala) yang
termasuk dalam golongan hewan invertebrate (tidak bertulang belakang).
Suntung adalah kelompok hewan Cephalopoda atau jenis moluska yang hidup di
laut. Nama Cephalopoda dalam bahasa Yunani berarti
kaki kepala, hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang
melingkari kepala. Seperti semua Cephalopoda,
cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda.
Echinodermata
adalah hewan laut yang memiliki kulit berduri atau berbintil. Hewan-hewan
ini dibagi dalam 5 kelas utama yakni: teripang (Holothuroidea), bintang
laut (Asteroidea), bintang ular (Ophiuroidea), bulu babi (Echinoidea) dan lili laut
(Crinoidea). Hewan ini sangat umum di jumpai di daerah pantai terutama di daerah terumbu karang. Ciri khasnya adalah tubuh
yang menjurus lima tersusun mengelilingi suatu sumbu polar. Hewan ini memiliki
kerangka dalam yang mempunyai duri (spine). Sistem pencernaan cukup
berkembang, tetapi tidak memiliki system ekskresi. Kebanyakan
anggota filum Echinodermata diosius, bersaluran reproduksi sederhana,
fertilisasi berlangsung eksternal dan hewan ini memiliki sistem digesti
lengkap walaupun anus tidak berfungsi (Kambey dkk, 2015). Menurut Campbell, 2008, bahwa reproduksi
seksual anggota filum Echinodermata pada umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah
(diosius) dan membebaskan gametnya ke dalam air.
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos
artinya duri, derma artinya kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang
berkulit duri. Hewan ini memiliki
kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan memiliki tonjolan berupa duri. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut) contoh: Archaster typicus, kelas Ophiuroidea (Bintang Ular) contoh: Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Colobacentrotus atratus) contoh: Diademasetosium, kelas Crinoidea (lilia laut) contoh: Antedon-rosacea, dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut) contoh: Holothuriascabra (Umagap, 2013).
kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan memiliki tonjolan berupa duri. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut) contoh: Archaster typicus, kelas Ophiuroidea (Bintang Ular) contoh: Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Colobacentrotus atratus) contoh: Diademasetosium, kelas Crinoidea (lilia laut) contoh: Antedon-rosacea, dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut) contoh: Holothuriascabra (Umagap, 2013).
Echinoidea merupakan salah satu kelas
dari Phylum Echinodermata. Termasuk Phylum Echinodermata
karena Echinoidea merupakan binatang laut
yang tubuhnya dipenuhi duri tersusun atas zat kapur. Ada yang berduri panjang
dan lancip, dan ada pula yang berduri pendek dan tumpul. Echinoidea biasanya
hidup berkoloni dan sering ditemukan dalam jumlah sangat banyak. Satu kelompok
dapat berpindahpindah dan umumnya terdiri atas 20-40 individu, kadang sampai
ratusan individu. Echinoidea hidup berkelompok untuk dapat saling
melindungi terhadap ancaman musuh-musuhnya dan juga untuk lebih memudahkan
terjadinya fertilisasi. Colobacentrotus atratus (sea urchin)
adalah hewan anggota kelas Echinoidea, merupakan salah satu dari lima
kelas yang ada dalam Phylum
Echinodermata (invertebrata). Hewan ini berbentuk bulat (radial pentamerous) dan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh duri. Habitatnya di laut dengan daerah persebaran yang luas sehingga dapat ditemukan di pantai-pantai yang memiliki substrat berbatu dan berpasir di berbagai belahan dunia. Colobacentrotus atratus memiliki dua fase dalam hidupnya yaitu fase larva (berbentuk simetri bilateral) disebut dengan fluteus dan fase dewasa (simetri meruji) karena tubuhnya dipenuhi duri. Larva Colobacentrotus atratus bersifat planktonik. Larva akan berenang mengikuti massa air sehingga daerah persebarannya menjadi sangat luas. Colobacentrotus atratus sebagaimana hewan avertebrata lainnya, tidak begitu populer di kalangan masyarakat umum di Indonesia, meskipun selama ini sudah banyak hasil penelitian dari mancanegara maupun domestik yang mempelajari jenis-jenis dan perilakunya (Umagap, 2013).
Echinodermata (invertebrata). Hewan ini berbentuk bulat (radial pentamerous) dan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh duri. Habitatnya di laut dengan daerah persebaran yang luas sehingga dapat ditemukan di pantai-pantai yang memiliki substrat berbatu dan berpasir di berbagai belahan dunia. Colobacentrotus atratus memiliki dua fase dalam hidupnya yaitu fase larva (berbentuk simetri bilateral) disebut dengan fluteus dan fase dewasa (simetri meruji) karena tubuhnya dipenuhi duri. Larva Colobacentrotus atratus bersifat planktonik. Larva akan berenang mengikuti massa air sehingga daerah persebarannya menjadi sangat luas. Colobacentrotus atratus sebagaimana hewan avertebrata lainnya, tidak begitu populer di kalangan masyarakat umum di Indonesia, meskipun selama ini sudah banyak hasil penelitian dari mancanegara maupun domestik yang mempelajari jenis-jenis dan perilakunya (Umagap, 2013).
Untuk mengetahui karakter morfologi berbagai spesies kelas Mollusca dan
Echinodermata maka kami melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi spesies yang dapat
kita temukan di lingkungan kita dan diambil dari spesimen dari Pantai Tanjung
Papuma.
METODE
PENELITIAN
Praktikum yang
kami lakukan tentang “Identifikasi Karakter Morfologi Berbagai Spesies Mollusca dan Echinodermata” dilaksanakan di laboratorium terpadu
IAIN Jember pada hari Senin tanggal 16 April 2018 untuk pengambilan sampling
yang bertempat di daerah pekarangan rumah, pantai tanjung papuma dan di pasar
balung.
Alat-alat yang kami gunakan pada saat praktikum antara
lain: alat seksi, papan seksi, kaca pembesar (loup), buku identifikasi, lembar
pengamatan dan alat tulis. Sedangkan bahan-bahan yang kami gunakan berupa
spesies bekicot, cumi-cumi, kerang kijing, bintang ular, bulu babi dan Colobacentrotus
atratus.
Prosedur kerja pada saat pengamatan terdiri
dari bebrapa tahap yaitu, tahap pertama, menyiapkan alat dan bahan, kedua,
meletakkan spesies di atas papan seksi. ketiga, mengamati bagain-bagian spesies
dengan mata telanjang dan menggunakan kaca pembesar (loup). Setelah semua
teramati, kemudian mencatat karakter
morfologi dari setiap spesies.
Menggambar
secara skematis setiap spesies yang diamati beserta keterangannya. Lalu menulis
klasifikasinya serta menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan tentang “Identifikasi
Karakter Morfologi Berbagai Spesies Mollusca dan Echinodermata” diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 1. Pengamatan morfologi Mollusca
Archatina fulica
Lokasi:
halaman rumah riska
|
|||||||||||||
Gambar
|
Keterangan
|
||||||||||||
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Molluska
Kelas: Gastropoda
Ordo: Pulmonata
Famili: Achanidae
Genus: Archatina
Spesies: Archatina
fulica
Bagian-bagian
tubuh:
|
|||||||||||||
Lokasi
: pantai tanjung papuma jember
|
|||||||||||||
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Molluska
Kelas: Bivalvia
Ordo: Unionida
Famili: Unionidae
Genus: Anodonta
Spesies: Anodonta
anatina
Bagian-bagian
tubuh:
1.
Cangkang Dalam
2.
Mulut
3.
Mantel
4.
Insang
5.
Garis Pertumbuhan
6.
Umbo
7.
Ligamen
8.
Sentral
|
|||||||||||||
Cumi-cumi
|
|||||||||||||
Lokasi : pasar balung
|
|||||||||||||
|
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Molluska
Kelas: Chepalopoda
Ordo: Teuthoidea
Famili: Loligonidea
Genus: Loligo
Spesies: Loligo
sp
Bagian-bagian
tubuh:
1.
Lengan
2.
Siphon
3.
Tentakel
4.
Mata
5.
Mantel
6.
Fin
|
Lokasi:
pantai tanjung papuma jember
|
||||
Echinoidea
|
||||
Colobacentrotus atratus
|
||||
Gambar
|
Keterangan
|
|||
Klasifikasi:
Kingdom:
Animalia
Filum:
Echinodermata
Kelas:
Echinodea
Ordo:
Echinoida
Famili:
Echinometridae
Genus:
Colobacentrotus
Spesies
: Colobacentrotus atratus
Bagian-bagian
tubuh
1.
Aboral
2.
Duri
3.
Peristoma jml 5
4.
Mulut
5.
Lentera Aristoteles
|
||||
Bulu babi
|
||||
Lokasi
: pantai tanjung papuma jember
|
||||
|
Klasifikasi:
Kingdom:
Animalia
Filum:
Echinodermata
Kelas:
Echinodea
Ordo:
Deadematoidea
Famili:
Deadematoida
Genus:
Deadema
Spesies
: Deadema setosum
Bagian-bagian tubuh
|
|||
Bintang Ular
|
||||
Lokasi
: pantai tanjung papuma
|
||||
Klasifikasi:
Kingdom:
Animalia
Filum:
Echinodermata
Kelas:
Ophiurordea
Ordo:
Ophiacanthida
Famili:
Ophiocomidae
Genus:
Ophiocoma
Spesies
: Ophiocoma sp
Bagian-bagian tubuh
|
Tabel 3. Ciri-ciri morfologi
Ciri-ciri Morfologi
|
|
Mollusca
|
|
Archatina fulica
|
Anodonta anatina
|
Apex
: ke samping
Whorl
: searah jarum jam
Terdapat
aperture dan umbilcus
Bentuk
tubuh : bercangkang terpilin spiral
Warna
tubuh : coklat dengan garis-garis gelap
Simetri
tubuh : billateral
Ukuran
cangkang : P, 6,7 cm dan L, 4 cm
Tekstur
cangkang keras dan tubuh lunak berlendir
|
Cangkang
sebelah kiri lebih pipih dari cankang sebelah kanan
Bentuk
tubuh : oval
Warna
tubuh : hijau kecoklatan
Simetri
tubuh : billateral
Ukuran
tubuh : P, 8 cm dan L, 6 cm
|
Lolligo sp
|
|
Tekstur
tubuh : licin dengan dua mata
Warna
tubuh : ungu keputihan dengan bintik hitam di seluruh tubuhnya
Simetri
tubuh : billateral
Ukuran
tubuh : P, 22 cm dan L, 4 cm
|
|
Echinodermata
|
|
Colobacentrotus
atratus
|
Deadema
setosum
|
Tekstur
tubuh : keras
Warna
tubuh : ungu tua
Simetri
tubuh : radial
Mulut
dikelilingi oleh 5 buah gigi yang berkumpul di dalam bibir
|
Bentuk
tubuh : globular
Warna
tubuh : coklat kehitaman dengan duri di seluruh tubuhnya
Simetri
tubuh : radial
Ukuran
tubuh : 5,7 cm
Mulut
dikelilingi oleh 5 buah gigi yang berkumpul di dalam bibir
Bagian
oral terdapat anus dan aboral terdapat mulut
|
Ophiocoma sp
|
|
Bentuk
tubuh : lengan panjang meruncing dan padat duri
Warna
tubuh : hitam
Simetri
tubuh : radial
Bagian
oral terdapat mulut
|
PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang diperoleh dilihat pada gambar dan
tabel, dapat dibedekan antara spesies Mollusca
dan Echinodermata yaitu pada simetri dan alat gerak. bekicot termasuk kelas
Gastropoda. Gastro berarti perut sedangkan poda berarti kaki, dengan demikian
bekicot disebut binatang berkaki perut. Bekicot adalah hewan malam karena semua
kegiatannya dilakukan pada malam hari, kecuali bila mereka berada pada tempat
gelap dan teduh. Biasanya pada siang hari bekicot selalu menyembunyikan dirinya
di dalam cangkangnya untuk istirahat atau tidur. ciri-ciri umum bekicot (Achatina
fulica) adalah mempunyai cangkang yang tidak begitu mencolok dan bentuk
cangkang cenderung meruncing, dengan cangkang 6,7 cm dan lebar cangkang 4
cm.bentuk whorl searah dengan jarum jam dan bentuk apex kesamping. Tekstur
cangkang bekicot keras dengan tubuh lunak berlendir dengan 2 pasang mata dan
tentakel.
Bivalva merupakan salah satu
kelas dari filum Moluska. Kelas ini termasuk kerang yang berbentuk simetris
bilateral, mempunyai cangkang setangkup dan sebuah mantel yang berupa dua daun
telinga atau cuping. Kerang dan
sebangsanya mempunyai dua cangkang di kedua sisi tubuh. Kerang yang kita
temukan termasuk dalam spesies Anodonta
anatina dengan warna tubuh
hitam dengan garis dominan hija. Sama seperti Archatina fulica yang
memiliki growth line pada cangkangnya, terdapat insang dan mantel pada
tubuhnya. gastropoda mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih tinggi dibanding
hewan benthos lainnya, hal ini didukung oleh struktur tubuh yang bercangkang
yang dapat memperkecil pengaruh hempasan ombak dan sifat hidupnya yang menempel
dan dapat menggali lubang pada substrat dimana mereka hidup (Febriyanti,2010).
Loligo sp merupakan hewan invertebrata yang hidup diperairan
(akuatik", cumi-cumi
dikelompokkan ke dalam Molusca dikarenakan adanya cartilage like pen yang berada di dalam mantel,
tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala, leher dan badan. Kepala terletak di
bagaian ventral serta memiliki dua mata yang besar dan tidak berkelopak,
berfungsi sebagai alat untuk melihat. Leher pendek dan badan berbentuk tabung
dengan sirip lateral berbentuk segitiga di setiap sisinya. Ada kepala terdapat
mulut yang dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel dan tangan dan tentakel panjang). Permukaan
dalam tangan dan tentakel cumi-cumi terdapat batil isap yang berbentuk
mangkok terletak pada ujung tentakel. Gigi
khitin atau kait terletak pada tepi batil isap untuk memperkuat melekatnya mangsa
yang diperolehnya. Posterior kepala cumi-cumi terdapat siphon atau corong
berotot yang berfungsi sebagai kemudi arah pergerakan cumi-cumi di air. Panjang
tubuh Loligo sp 22 cm dan lebar 4 cm
dengan simetri billatera. Warna tubuhnya ungu keputihan dengan bintik hitam di
seluruh tubuhnya.
Colobacentrotus atratus memiliki duri,
merupakan ossicle yang terspesialisasi. Penyusun utama duri Colobacentrotus
atratus adalah magnesium dan kalsium karbona. Duri Colobacentrotus atratus mengandung
2-25 mol persen ion magnesium dan 75-98 mol persen ion kalsium. Kandungan
magnesium tersebut lebih tinggi dari kandungan magnesium yang menyusun kerangka
dari koral, namun demikian kandungan magnesium pada pembentukan duri Colobacentrotus
atratus juga dipengaruhi oleh suhu air yang ada di sekitarnya. Unsurunsur
penyusun duri Colobacentrotus atratus, terutama kalsium, diserap langsung
dari perairan di sekitarnya (Vimono, 2007). Duri-duri Colobacentrotus
atratus memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, tergantung jenisnya.
Duri Colobacentrotus atratus (dewasa) ada yang berbentuk jarum dengan
diameter kurang dari 1 milimeter hingga berbentuk pensil dengan tebal hampir 1
cm. Duri Colobacentrotus atratus memiliki bentuk membulat pada bagian
dasarya dan bagian tersebut melekat pada tubercle sebagai landasan. Di antara
sambungan duri dengan tubercle terdapat jaringan epitel dan jaringan otot yang
menjadikan duri Colobacentrotus atratus dapat melakukan pergerakan
walaupun terbatas. Pergerakan duri tersebut bermanfaat pula bagi mobilitas dan
pertahanan Colobacentrotus atratus itu sendiri. Sering dijumpai bahwa
dalam satu individu memiliki duri dengan bentuk yang berlainan. Diadema setosum
memiliki duri yang tajam dan panjang, namun pada bagian oral terdapat duri yang
pendek dan tumpul yang berfungsi untuk pergerakan (Vimono, 2007). Pada bagian
mulut terdapat membran peristome yang di dalamnya terdapat organ yang disebut
Aristotles lantern untuk mengambil dan "mengunyah" makanan dari
substrat. Organ tersebut terhubung dengan seluran pencernaan seperti faring,
lambung, usus, hingga ke anus. Aristotles lantern merupakan suatu organ yang
terdiri atas gigi/ rahang, tulang serta otot. bahwa Aristotles lantern memiliki
lima rahang/ gigi yang dapat menjulur keluarm organ ini berfungsi sebagai "rahang
dan gigi" yang dapat melumatkan berbagai jenis alga dan lamun. Warna Colobacentrotus
atratus yang kita temui berwarn ungu tua dan pada bagian aboral berteksture
keras dan tak berduri.
Keberadaan bulu
babi pada ekosistem terumbu karang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keseimbangan ekologi. Suryanti dan Ruswahyun (2014) menyatakan bahwa bulu babi banyak ditemukan
pada ekosistem terumbu karang, karena kelimpahan dari popolasi spesies tersebut
penting bagi terumbu karang sebagai penyeimbang. Bulu babi yang ditemukan
termasuk dalam spesies Deadema setosum dengan bentuk tubuh globularm mempunyai pedicellaria
dan lentera aristoteles.
Ophiocoma sp merupakan hewan avertebrata yang tubuhnya memiliki
/ lengan atau lebih yang panjang-panjang dan yang membedakan bintang ular dengan bintang laut adalah lengannya yang bisa
digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. oleh karena itu hewan
jenis ini sering disebut bintang ular . Mulut dan madreporit bintang ular
terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa
makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang
dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang,
rumput laut, atau mengubur diri di lumpur dan pasir. Bintang ular aktif di malam hari. Makanannya
adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain. Dengan warna tubuh hitam
berduri.
SIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan beberapa sepesies Mollusca dan Echinodermatadi temukan enam spesies,
yaitu Archatina fulica, Anodonta anatina,
Lolligo
sp untuk
kelas Mollusca dan Colobacentrotus atratus, Deadema
setosum, Ophiocoma sp untuk
echinodermata. Setiap spesies memiliki karakter morfologi yang berbeda sesuai
dengan filumnya, dan menjadi pembeda.
DAFTAR PUSTAKA
Campbel, 2008. Biology Edisi 8
Jilid 2. Jakarta:Erlangga
Kastawi,Yusuf. 2001. Zoologi Invertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang
Indra Bayu Vimono. Sekilas Mengenai Landak Laut. Oseana, Volume
Xxxii, Nomor 3, Tahun 2007: 37-46 Issn 0216-1877
Rumbiak Et All. Karakteristik Morfometrik Dan Faktor Kondisi Kerang Totok (Polymesoda Erosa) Di Hutan Mangrove Desa Nusajaya Kecamatan Waslei Selatan Kabupaten Halmahera Timur Maluku Utara Jurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(3), September 2014 Issn: 2302-3589 110
Febriyanti Dkk. 2010. Keanekaragaman Bivalva Dan Gastropoda Di
Perairan Pantai Pulau Kundur Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.Jom.Vol
3.
Suryanti Dan Ruswahyuni.
Perbedaan Kelimpahan Bulu Babi (Echinoidea) Pada Ekosistem Karang Dan Lamun Di
Pancuran Belakang, Karimunjawa Jepara. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 10 No.1 :
62-67, Agustus 2014. Copyright By Saintek Perikanan (Indonesian Journal Of
Fisheries Science And Technology), Issn : 1858-474
Slot machine games for free in casinos - JD Stoker
BalasHapusSlot machine 사천 출장안마 games for free in casinos. 김해 출장안마 The casino games are available from all over 문경 출장안마 the world including 경기도 출장마사지 many software 대전광역 출장샵 platforms such as NetEnt, NetEnt,